Fisika Kelas X | Daring ke-2 (Senin, 26 April 2021) | Materi Gaya Gravitasi Newton
Gaya Gravitasi Newton
Siapa sih yang gak kenal sama Newton? Namanya bahkan dijadikan sebagai satuan besaran gravitasi yaitu Newton yang biasa disingkat N. kalo kalian pasti pernah denger atau pernah baca mengenai awal mula Newton menemukan dasar pemikirannya mengenai hukum gravitasi? Yap, karena Dia melihat buah apel jatuh dari pohonnya, terdengar alasan yang sederhana bukan? Tapi tentunya usahanya untuk membuktikan hukum gravitasi newton tidak sesederhana itu guys.
Sebenarnya jika kalian coba berpikir lebih jauh lagi, dan berusaha menjadi kritis kayak Newton, mungkin akan ada banyak sekali hal yang membuat kita bertanya-tanya sama fenomena-fenomena yang terjadi, misalnya bumi punya gravitasi, kok benda-benda di langit kayak bulan, dan planet lain gak jatuh juga ke bumi? Sebenarnya gaya seperti apa sih yang bekerja di bumi dan di tata surya? Nah, hal ini akan terjawab setelah kalian membaca artikel ini guys.
Pada artikel ini kita akan membahas mengenai seluk beluknya hukum gravitasi newton, medan atau percepatan gravitasi, serta pengembangan dari hukum gravitasi newton yaitu hukum kepler, plus contoh soal dan pembahasannya.
Hukum Gravitasi Newton
Buat kalian yang mungkin belum kenal sama Newton kalian bisa dulu nih kenalan lebih detail sama doi di sini. Secara singkat Newton atau Sir Isaac Newton merupakan seorang fisikawan, matematikawan, filsuf alam, alkimiawan, serta teolog yang berasal dari Inggris, dimana pengaruhnya dalam bidang keilmuan sangat besar sampai saat ini.
Pada buku Newton yang berjudul Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica atau dalam bahasa latin berarti prinsip matematika dalam filsafat alam, Newton mempublikasi dan menjelaskan bahwa setiap partikel di alam saling tarik menarik dengan partikel lain yang besarnya sebanding dengan perkalian massa kedua partikel dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak kedua partikel dan pernyataan ini saat ini terkenal sebagai Hukum Gravitasi Newton.
Di mana menurut Newton, dalam bidang mekanika klasik atau sering juga disebut Mekanika Newton, benda apapun yang berada di atas atmosfer akan ditarik oleh bumi, itulah mengapa kita gak bisa terbang kayak astronot yang lagi di luar angkasa, dan kenapa naik tangga lebih capek daripada turun tangga, gaya gravitasi salah satu faktornya. Karena pada umumnya, setiap benda yang memiliki massa selalu ada gaya gravitasi.
Secara sistematis untuk menghitung gaya gravitasi digunakan persamaan
Dimana,
F = gaya gravitasi (N)
G = konstanta gravitasi = 6.673 x 10-11Nm2/kg2
m1 = massa benda pertama (kg)
m2 = massa benda kedua (kg)
r = jarak antara pusat kedua benda (m)

Medan atau Percepatan Gravitasi
Medan gravitasi adalah ruang atau area yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi, dimana besarannya dinyatakan sebagai kuat medan gravitasi (g), yaitu gaya gravitasi tiap massa medan gravitasi, atau bisa disebut juga percepatan gravitasi. Pada artikel ini “medan” atau ruang yang kita maksud adalah bumi.
Sebelumnya kita udah belajar mengenai persamaan mencari F (gaya gravitasi) bukan? maka sekarang kalo percepatan gravitasi itu di permukaan bumi itu g, maka berat benda tersebut di permukaan bumi adalah
Nah, karena berat benda di permukaan bumi (w) sama dengan gaya gravitasi yang bekerja maka,

m di masing-masing sisi dapat di coret, maka persamaan g didapatkan sebagai berikut
Dimana, r merupakan jarak antara benda dengan pusat bumi (m).


Hukum Kepler
Setelah adanya penemuan mengenai gravitasi yang ditemukan oleh Isaac Newton, seorang ahli matematika dan astronomi yang berasal dari Jerman yaitu Johannes Kepler berhasil menemukan 3 (tiga) hukum tentang pergerakan planet dalam tata surya, dimana hukum-hukum kepler ini sesuai dengan hukum gravitasi Newton.
Hukum I Kepler
Pada hukum pertama ini Kepler menyatakan bahwa
"Semua planet bergerak pada lintasan elips yang mengitari matahari, dimana matahari terletak pada salah satu titik pusatnya.”
Pada dasarnya hukum ini menjelaskan bahwa lintasan di tata surya berbentuk elips, dimana elips itu memiliki 2 titik fokus, dan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.
Hukum II Kepler
Pada hukum kedua ini Kepler menyatakan bahwa
“Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dan planet adalah sama untuk setiap periode waktu yang sama.”
Pada dasarnya hukum ini menjelaskan bahwa karena lintasannya berbentuk elips, suatu planet tidak memiliki jarak pasti, yang ada adalah titik terjauh (titik aphelion), titik terdekat (titik perihelion), dan rata-rata jarak ke matahari. Dimana kecepatan orbit akan melambat pada saat berada aphelion, dan akan lebih cepat pada perihelion. Sehingga secara sederhana dapat dikatakan
Kecepatan orbit maksimum suatu planet pada saat berada di aphelion,
Kecepatan orbit minimum suatu planet pada saat berada di perihelion.
Hukum III Kepler
Pada hukum ketiga ini Kepler menyatakan bahwa
“Kuadrat periode suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata – ratanya dari Matahari”
Pada dasarnya hukum ini menjelaskan mengenai revolusi planet mengelilingi matahari, planet yang letaknya lebih jauh dari matahari juga akan memiliki periode orbit yang lebih lama, dan sebaliknya atau secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut

Dimana,
T1= periode planet pertama
T2= periode planet kedua
R1= jari-jari planet pertama
R2= jari-jari planet kedua

Tonton video materi dibawah ini:
Petunjuk:
- Silahkan baca dan tonton video materi tentang Gaya Gravitasi Newton diatas
- Kerjakan soal latihan dibawah ini
- Kumpulkan tugasnya melalui link dibawah, terakhir dikirim paling lambat tanggal 1 Mei 2021
- isi absen melalui link tombol dibawah ini
- tulis komentar dibawah dengan menulis nama lengkap dan kelas
Soal Latihan:
- Carilah informasi mengenai bunyi hukum Kepler! Tuliskan bunyi hukum Kepler dan persamaannya!
Posting Komentar